SajakBurung-Burung Kondor Angin gunung turun merembes kehutan, Lalu bertiup di atas pemukiman kali yang luas, Dan akhirnya berubah di daun-daun tembakau. Kemudian hatinya pilu Melihat jejak-jejak sedih para petani buruh Yang terpacak di atas tanah gembur Namun tidak memberikan kemakmuran bagi penduduknya. Para tani-buruh bekerja, rindurendra #wsrendra #sajakburungburungkondorSAJAK BURUNG-BURUNG KONDOR (WS RENDRA) | BENAYA RYAMIZARD HAROBU #LombaVideoBacaPuisiRendra 293SAJAK BURUNG-BU KumpulanPuisi WS Rendra: DOWNLOAD Sajak Burung-Burung Kondor Angin gunung turun merembes ke hutan, lalu bertiup di atas permukaan kali yang luas, dan akhirnya berumah di daun-daun tembakau. Kemudian hatinya pilu melihat jejak-jejak sedih para petani - buruh Puisiws rendra : Sajak Burung-burung Kondor. Angin gunung turun merembes ke hutan, lalu bertiup di atas permukaan kali yang luas, dan akhirnya berumah di daun-daun tembakau. Kemudian hatinya pilu melihat jejak-jejak sedih para petani buruh yang terpacak di atas tanah gembur namun tidak memberi kemakmuran bagi penduduknya. Para tani buruh bekerja, Padamakalah ini, puisi Rendra yang akan saya kaji ialah puisi Sajak Burung-burung Kondor yang merupakan salah satu jenis puisi yang bertemakan mengenai kehidupan nyata pada zamannya. Puisi tersebut dibuat pada tahun 1973, sebagai gambaran mengenai keadaan Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru. Pada saat itu, bidang pertanian berkembang, akan PotretPembangunan dalam Puisi ————-SAJAK BURUNG-BURUNG KONDOR. Oleh : W.S. Rendra. Angin gunung turun merembes ke hutan, lalu bertiup di atas permukaan kali yang luas, dan akhirnya berumah di daun-daun tembakau. Kemudian hatinya pilu melihat jejak-jejak sedih para petani - buruh yang terpacak di atas tanah gembur namun tidak memberi Burungburung kondor menjerit di batu-batu gunung menjerit bergema di tempat-tempat yang sepi Berjuta-juta burung kondor mencakar batu-batu, mematuki batu-batu, mematuki udara, dan di kota orang-orang bersiap menembaknya. Yogya, 1973 Potret Pembangunan dalam Puisi SAJAK GADIS DAN MAJIKAN Oleh : W.S. Rendra Janganlah tuan seenaknya memelukku. Dansukmanya berubah menjadi burung kondor. Beribu-ribu burung kondor, berjuta-juta burung kondor, bergerak menuju ke gunung tinggi, dan di sana mendapat hiburan dari sepi. Karena hanya sepi mampu menghisap dendam dan sakit hati. Burung-burung kondor menjerit. Di dalam marah menjerit. Tersingkir ke tempat-tempat yang sepi. Burung-burung kondor AnalisisPuisi Sajak Burung-burung Kondor karya W.S Rendra dengan Pendekatan Struktural. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat pengisian nilai . matakuliah Kajian Puisi. Dosen Pengampu : Drs. Jamal D. Rahman. M. Hum. rindurendra #wsrendra #burungburungkondorSajak Burung-Burung Kondor Oleh: WS RendraAngin gunung turun merembes ke hutan,lalu bertiup di atas permukaan kali srEQDY1. Puisi adalah karya sastra yang gaya bahasanya terkait oleh rima, irama, dan penyusunan larik dan bait. Puisi biasanya berisi ungkapan perasaan penulis mengenai emosi, pengalaman, pemikiran, maupun kesan yang kemudian bahasa yang menarik sehingga enak untuk dibaca. Struktur batin merupakan struktur yang mengungkapkan hal yang hendak disampaikan penulis dan tidak tampak pada fisik puisi. Berikut merupakan yang termasuk struktur batin tema, hal pokok yang mendasari sebuah puisi perasaan, hal yang dirasakan pengarang dalam menulis puisi nada, sikap penyair terhadap pembaca. Suasana, keadaan hati pembaca setelah membaca puisi amanat, pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam puisinya. Berikut adalah analisis kutipan puisi di atas Temanya adalah ketidakadilan, dari larik "Para tani-buruh bekerja, berumah di gubug-gubug tanpa jendela," Perasaan pada puisi tersebut adalah kesal. Hal ini dapa terlihat pada tiap bait puisi dimana setelah menyajikan sesuatu yang menyenangkan, kemudian disajikan sesuatu yang meresahkan. Dari tema dan perasaan yang ada dalam puisi, kita bisa menarik kesimpulan bahwa penyair mengahdirkan ketidakadilan dan rasa kesal pada puisi tersebut memberitahu kita amanat bahwa penguasa seharusnya bersikap adil pada rakyatnya. Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa amanat yang terkandung dalam kutipan puisi tersebut adalah kesejahteraan petani harus menjadi tanggung jawab para penguasa. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan C. Angin gunung turun merembes ke hutan,lalu bertiup di atas permukaan kali yang luas,dan akhirnya berumah di daun-daun hatinya pilumelihat jejak-jejak sedih para petani - buruhyang terpacak di atas tanah gemburnamun tidak memberi kemakmuran bagi tani - buruh bekerja,berumah di gubug-gubug tanpa jendela,menanam bibit di tanah yang subur,memanen hasil yang berlimpah dan makmurnamun hidup mereka sendiri memanen untuk tuan tanahyang mempunyai istana mereka menjadi emasyang diambil oleh cukong-cukong pabrik cerutu di bila mereka menuntut perataan pendapatan,para ahli ekonomi membetulkan letak dasi,dan menjawab dengan mengirim mengalirdari parit-parit wajah pagi sampai sore,rakyat negeriku bergerak dengan lunglai,menggapai-gapai,menoleh ke kiri, menoleh ke kanan,di dalam usaha tak hari senja mereka menjadi onggokan sampah,dan di malam hari mereka terpelanting ke lantai,dan sukmanya berubah menjadi burung burung kondor,berjuta-juta burung kondor,bergerak menuju ke gunung tinggi,dan disana mendapat hiburan dari hanya sepimampu menghisap dendam dan sakit kondor dalam marah menjerit,bergema di tempat-tempat yang kondor menjeritdi batu-batu gunung menjeritbergema di tempat-tempat yang sepiBerjuta-juta burung kondor mencakar batu-batu,mematuki batu-batu, mematuki udara,dan di kota orang-orang bersiap 1973Potret Pembangunan dalam Puisi Puisi Sajak Burung-burung Kondor WS RendraYogya, 1973 Angin gunung turun merembes ke hutan,lalu bertiup di atas permukaan kali yang luas,dan akhirnya berumah di daun-daun hatinya pilumelihat jejak-jejak sedih para petani buruhyang terpacak di atas tanah gemburnamun tidak memberi kemakmuran bagi tani buruh bekerja,berumah di gubug-gubug tanpa jendela,menanam bibit di tanah yang subur,memanen hasil yang berlimpah dan makmurnamun hidup mereka sendiri memanen untuk tuan tanahyang mempunyai istana mereka menjadi emasyang diambil oleh cukong-cukong pabrik cerutu di bila mereka menuntut perataan pendapatan,para ahli ekonomi membetulkan letak dasi,dan menjawab dengan mengirim mengalirdari parit-parit wajah pagi sampai sore,rakyat negeriku bergerak dengan lunglai,menggapai-gapai,menoleh ke kiri, menoleh ke kanan,di dalam usaha tak hari senja mereka menjadi onggokan sampah,dan di malam hari mereka terpelanting ke lantai,dan sukmanya berubah menjadi burung burung kondor,berjuta-juta burung kondor,bergerak menuju ke gunung tinggi,dan disana mendapat hiburan dari hanya sepimampu menghisap dendam dan sakit hati. Burung-burung kondor dalam marah menjerit,bergema di tempat-tempat yang kondor menjeritdi batu-batu gunung menjeritbergema di tempat-tempat yang sepiBerjuta-juta burung kondor mencakar batu-batu,mematuki batu-batu, mematuki udara,dan di kota orang-orang„ bersiap menembaknya.